PANDUAN MENYUSUN SKRIPSI

PANDUAN MENYUSUN SKRIPSI 
Daftar penyusunan
1. Format Penulisan Skripsi
2. Susunan Skripsi
3. Tata Cara Penulisan Referensi / Acuan Skripsi

1.1  Format Penulisan Skripsi
1.1.1 Kertas
a.  Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih
b.  Berat kertas 80 gram
c.  Ukuran kertas A4
1.1.2 Bidang Pengetikan
Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas kertas, 3 cm tepi kanan dan tepi bawah kertas (lihat gambar 2.1)
 
 
Gambar 1.1
1.1.3 Pengetikan
a.         Skripsi diketik dengan penyunting kata seperti Word, Word Perfect, WS2000 atau lainnya dengan menggunakan jenis huruf Times-Roman, berukuran 12.
b.         Pengetikan dilakukan rata kanan dan kiri dengan tetap memenuhi kaidah penulisan sesuai Ejaan Yang Disempurnakan, dan hanya ada satu sisi halaman, tidak timbalbalik.
c.         Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar semua, tanpa penggarisbawahan atau pembubuhan titik di akhir judul. Nomor bab menggunakan lambang angka Romawi.
d.         Judul sub-bab diketik dari batas kiri bidang pengetikan dengan menggunakan hurut besar. Penomoran dilakukan dengan memberi nornor bab dengan angka Arab dan nomor sub-bab bersangkutan dipisah dengan tanda titik dan tanpa diakhiri titik.
e.         Judul anak sub-bab diketik dari batas kiri bidang pengetikan dengan menggunakan huruf kecil, kecuali awal judul yang diketik dengan huruf besar. Penomoran dilakukan dengan memberi nomor bab, nomor sub-bab, dan nomor anak sub-bab bersangkutan dipisah dengan titik dan tanpa diakhiri titik.
f.          Bila masih diperlukan sub-sub bab, maka penamaannya menggunakan huruf kecil seperti pada butir (5) dan penomoran mengikuti pola penomoran di atas. Awal alinea diketik lima ketukan dari batas kiri bidang pengetikan. Jika ada subjudul atau anak sub-judul, maka awal alinea diketik lima ketukan dari batas huruf pertama sub-judul ataupun anak sub-judul. Dalam teks Skripsi, sesudah tanda baca titik (.), titik dua (:), dan titik koma (;) hendaknya diberi dua ketukan kosong, sedangkan sesudah koma diberi hanya satu ketukan kosong (Iihat gambar 2.2). Dalam acuan bacaan, sesudah tanda baca titik dua diberi hanya satu ketukan kosong .
1.1.4        Jarak Baris
Semua bagian Skripsi diketik dengan spasi 1,5 kecuali judul-judul dan keterangan gambar, grafik, lampiran, dan tabel. Jarak antara akhir judul bab dengan awal teks 2 spasi. Jarak antara akhir teks dengan sub-judul, maupun antara sub-judul dan awal teks berikutnya 1 spasi. Jarak antar alinea sama dengan jarak antarbaris, yaitu satu setengah spasi (lihat gambar 1.2).

   
Gambar 1.2 Contoh Pengetikan
Catatan :
1.      Tanda baca koma rapat terhadap huruf yang mandahuluinya tetapi    berjarak satu ketukan kosong terhadap huruf yang mengikutinya.
2.      Tanda titik dua rapat terhadap huruf yang mendahuluinya tetapi berjarak                dua ketukan kosong terhadap huruf yang mengikutinya.
3.      Tanda baca titik terhadap huruf yang mendahuluinya tetapi berjarak dua                 ketukan kosong terhadap huruf yang mengikutinya.
4.      Tanda baca titik koma terhadap huruf yang mendahuluinya tetapi                berjarak dua ketukan kosong terhadap huruf yang mengikutinya.
1.1.5        Penomoran Halaman
Bagian kepala Skripsi diberi nomor dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian tubuh, dan bagian ekor Skripsi diberi nomor halaman dengan angka Arab (lihat BAGIAN III di bawah untuk bagian-bagian Skripsi). Nomor halaman dicantumkan di tengah-tengah bagian bawah tulisan (lihat gambar 1.1)
2.1 Bagian Awal, yang meliputi :
a.      Halaman sampul
Halaman ini merupakan kulit luar penjilidan Skripsi Sebelum sidang :
1)      Sampul penjilidan menggunakan kertas kambing warna biru tua
2)      Huruf-huruf pada sampul dicetak dengan menggunakan tinta warna hitam Setelah sidang :
> Sampul penjilidan menggunakan kertas karton tebal dilapisi linen warna biru tua
> Huruf-huruf pada sampul dicetak dengan tinta warna kuning emas

Urutan dari atas ke bawah untuk sampul dari atas ke bawah adalah sebagai berikut :
1.         Judul skripsi secara lengkap disajikan dalam bentuk piramida terbalik
2.         Tulisan Skripsi
3.         Lambang lingkungan Universitas Anda.
4.         Nama Mahasiswa
5.         Nim Mahasiswa
6.         Nama jurusan
PROGAM STUDI SISTEM INFORMASI
      NAMA UNIVERSITAS ANDA
7.         Tempat penerbitan : JAKARTA
8.         Tahun Penrbit  : 2016

Semua huruf dicetak dengan huruf besar. Komposisi huruf dan tata letak masingmasing bagian diatur simetris, rapi, dan serasi. (lihat contoh 3.1).
Pada punggung halaman sampul dicetak nama penulis dengan hurut besar dan tahun penulisan. Pencetakannya mengikuti cara Anglo-Saxon, yaitu dari kiri ke kanan jika punggung buku menghadap pembaca dan halaman sampul menghadap ke atas
a.      Halaman judul
Halaman ini sama tepat dengan halaman sampul, tetapi dicetak pada kertas HVSputih dengan tinta cetak warna hitam.
b.      Halaman judul dengan spesifikasi
Halaman ini sama tepat dengan halaman judul dengan penambahan keterangan khusus di bawah tulisan Skripsi sebagai
3' KNINDQS QXN0 10QTNDNII6DODK6berD74Xikut:06\ UAW 0
IP SHROeh GIODI16 DrjDQD RP SXIIIJ
Sebelum nama dan NIM dicantumkan kata “ Oleh” yang diakhiri tanda baca titik dua, nama dan nomor pokok mahasiswa, yang kemudian diikuti oleh Nama jurusan, tempat penerbitan dan tahun penerbitan. Komposisi huruf dan tata letak masingmasing bagian diatur simetris, rapid an serasi.
c.       Halaman pernyataan bukan flagiat
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa bahwa laporan skripsinya merupakan hasil karya sendiri dan bukan plagiat.
d.      Halaman persetujuan dosen pembimbing
Halaman ini memuat judul penelitian, nama dan nim mahasiswa, ditandatangani dosen pembimbing skripsi.
e.       Halaman pengesahan
Halaman pengesahan memuat, tanggal, bulan dan tahun skripsi dipertahankan di depan dewan penguji, dan tandatangan oleh dewan penguji skripsi serta di sahkan dan ditandatangani oleh DEKAN FAKULTAS ANDA. Halaman persembahan (bila diperlukan)
Bagi mereka yang ingin mempersembahkan karyanya kepada orang tertentu, misalnya orang tua, halaman ini dapat untuk dimanfaatkan tujuan tersebut. Pengisian halaman ini dibatasi pada kata-kata ataupun kalimat. Tidak dibenarkan untuk menghiasinya dengan gambar.
f.        Halaman Kata Pengantar
Pada dasarnya halaman ini memuat ucapan terima kasih mahasiswa kepada mereka yang telah membantunya selama penelitian.
Kalimat-kalimatnya pendek, terdiri dari beberapa alinea, namun tidak lebih dari satu halaman. Judul KATA PENGANTAR diketik simetris di batas atas bidang pengetikan, tanpa penggarisbawahan dan tanpa pembubuhan titik akhir. Di akhir teks dicantumkan tempat, bulan dan tahun penyelesaian Skripsi di kanan bawah, yang diikuti kata “ Penulis ” di bawahnya. Di
bagian tengah bawah diketik nomor halaman dengan angka Romawi kecil (lihat
Contoh 3.9).
  g.  Halaman Abstrak (Bahasa Inggris)
Halaman ini menyajikan intisari Skripsi kepada pembaca, yang mencakup:
1)      masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya
2)      metoda yang digunakan
3)      hasil yang diperoleh, dan
4)      kesimpulan utama dan saran yang diajukan
Abstrak harus harus disertakan dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Abstrak dalam bahasa Inggris diletakkan di depan abstrak dalam bahasa Indonesia. Jangan sekali-kali mencantumkan informasi ataupun kesimpulan yang tidak dibahas dalam Skripsi. Abstrak hendaknya tidak lebih daripada 200 kata dan tidak menyebutkan acuan. Pada akhir abstrak dicantumkan data tebal Skripsi serta rincian ragam lampiran dan jumlah acuan yang digunakan serta kisaran tahun acuan tersebut.
h.      Halaman Daftar Isi
Halaman ini memaparkan semua judul bab dan judul sub-bab dalam suatu daftar yang disusun secara 14refix1414. Semua judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub-bab, anak sub-bab dan rinciannya hanya hurut awalnya diketik dengan huruf besar. Daftar Isi diawali dengan butir KATA PENGANTAR, ABSTRAK, DAFTAR ISI, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR TABEL, DAFTAR
LAMPIRAN (bila ada), yang diikuti keterangan halaman masing-masing (dalam angka Romawi kecil), kemudian diikuti rincian bab Bagian Tubuh Skripsi, dan ditutup DAFTAR ACUAN. Tiap judul sub-bab dan anak sub-bab diketik makin ke dalam sesuai tingkatannya .
Kalimat-kalimatnya pendek, terdiri dari beberapa alinea, namun tidak lebih dari satu halaman. Judul KATA PENGANTAR diketik simetris di batas atas bidang pengetikan, tanpa penggarisbawahan dan tanpa pembubuhan titik akhir. Di akhir teks dicantumkan tempat, bulan dan tahun penyelesaian Skripsi di kanan bawah, yang diikuti kata “ Penulis ” di bawahnya. Di
bagian tengah bawah diketik nomor halaman dengan angka Romawi kecil.

i.        Halaman Abstrak (Bahasa Inggris)
Halaman ini menyajikan intisari Skripsi kepada pembaca, yang mencakup:
a.      masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya
b.      metoda yang digunakan
c.       hasil yang diperoleh, dan
d.      kesimpulan utama dan saran yang diajukan
Abstrak harus harus disertakan dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Abstrak dalam bahasa Inggris diletakkan di depan abstrak dalam bahasa Indonesia. Jangan sekali-kali mencantumkan informasi ataupun kesimpulan yang tidak dibahas dalam Skripsi. Abstrak hendaknya tidak lebih daripada 200 kata dan tidak menyebutkan acuan. Pada akhir abstrak dicantumkan data tebal Skripsi serta rincian ragam lampiran dan jumlah acuan yang digunakan serta kisaran tahun acuan tersebut.
j.        Halaman Daftar Isi
Halaman ini memaparkan semua judul bab dan judul sub-bab dalam suatu daftar yang disusun secara 14refix1414. Semua judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub-bab, anak sub-bab dan rinciannya hanya hurut awalnya diketik dengan huruf besar. Daftar Isi diawali dengan butir KATA PENGANTAR, ABSTRAK, DAFTAR ISI, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR TABEL, DAFTAR
LAMPIRAN (bila ada), yang diikuti keterangan halaman masing-masing (dalam angka Romawi kecil), kemudian diikuti rincian bab Bagian Tubuh Skripsi, dan ditutup DAFTAR ACUAN. Tiap judul sub-bab dan anak sub-bab diketik makin ke dalam sesuai tingkatannya.
k.      Halaman Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran
Daftar ini memberikan kepada pembaca petunjuk yang memungkinkannya dengan cepat dan tepat mengetahui, gambar dan label serta lampiran apa saja yang ada dalam Skripsi tersebut dan di halaman berapa kita dapat melihatnya.
l.        Halaman Daftar Istilah bila diperlukan
Daftar ini berisi keterangan istilah-istilah yang digunakan dalam penulisan dan diperkirakan perlu diterangkan (lihat Contoh 3.14).
m.    Bagian Isi, yang meliputi
Dalam bagian ini tercantum teks yang secara ilmiah memaparkan penelitian yang dilakukan serta hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penyajiannya lugas dan sistematis, menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku, dan pengejaannya sesuai dengan Pedoman Umurn Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Pengindonesiaan istilah mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah, sedangkan ragam bahasa baku mengikuti Kamus Besar Bahasa Indonesia.

     Pendahuluan (Bab I)
Dalam bab PENDAHULUAN, yang merupakan BAB I Skripsi, dikemukakan topik sebagai berikut dengan singkat dan jelas:
·         Latar belakang masalah yang akan dibahas
·         Perumusan masalah
·         Ruang lingkupnya / batasan masalah
·         Metode penelitian yang digunakan
·         Tujuan/manfaat dilakukannya penelitian.
·         Sistematika penulisan laporan
Jika dianggap perlu, dalam bab ini dapat disebutkan hambatan-hambatan yang dialami dalam melaksanakan penelitian.
b.  Isi (Bab II sampai Bab IV)
1)      BAB II LANDASAN TEORI
Bab Landasan Teori merupakan tinjauan pustaka, menguraikan teori-teori yang mendukung judul, dan mendasari pembahasan secara detail. Landasan teori dapat berupa definisi-definisi atau model yang langsung berkaitan dengan ilmu atau masalah yang diteliti. Pada bab ini juga dituliskan tentang tools/software (komponen) yang digunakan untuk pembuatan aplikasi atau untuk keperluan penelitian.
2)      Untuk topik skripsi Sistem Informasi
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 
Bab ini berisi antara lain: Berisi antara lain : struktur organisasi, jabaran tugas dan wewenang, analisis masalah sistem yang berjalan, analisis hasil solusi, analisis kebutuhan sistem berjalan.
a.   Gambaran umum perusahaan
                 Sejarah perusahaan
                 Struktur organisasi
                 Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian
b.   Analisa Sistem
                 Gambaran Sistem (System Overview)
                 Analisa Fungsional (Functional Analysis)
                 Proses bisnis (Flow Map)
                 DFD( untuk pemprograman  dan UML (Use Case
Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram untuk WEB )
c.   Masalah yang dihadapi
    Menjelaskan masalah-masalah yang terjadi saat ini

3) Untuk topik skripsi Sistem Informasi
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM USULAN
Berisi antara lain : sistem yang berjalan, analisis hasil solusi, analisis kebutuhan
Bab IV Implementasi dan Pembahasan
Bab ini akan menjabarkan tentang rancangan serta hasil implementasi sitem yang diusulkan untuk mengatasi masalah yang telah diuraikan di bab Tiga. Rancangan sistem usulan dapat berisi diagaram UML sistem usulan, Rancangan database, Rancangan antar muka. Untuk implementasi harus berisi testing yang harus dilakukan terhadap sistem yang sudah dibuat. Metode testing yang digunakan adalah black box testing. Secara umum bab 4 terdiri dari :

          Diagran UML Sistem Usulan (use case, activity, sequence dan          class diagram)
          Rancangan Database = ERD dan LRS
          Rancangan antar muka
          Implementasi (screen shot aplikasi yang sudah dibuat)
          Testing = Black box testing


NB : ISI DARI MASING – MASING POINT MENYESUAIKAN DENGAN TEMA

c.Kesimpulan dan saran (Bab V)
4) BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan dapat mengemukakan kembali masalah penelitian (mampu menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah), menyimpulkan bukti-bukti yang diperoleh dan akhirnya menarik kesimpulan apakah hasil yang didapat (dikerjakan), layak untuk digunakan (diimplementasikan). Penulis tidak diperkenankan menyimpulkan masalah jika pembuktian tidak terdapat dalam hasil penelitian. Hal-hal yang diperkuat :
 1'
Berhubungan dengan apa yang dikerjakan
 1'
Didasarkan pada analisis yang objektif
 1'
Bukti-bukti yang telah ditemukan
Saran merupakan manifestasi dari penulis untuk dilaksanakan (sesuatu yang belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan). Saran dicantumkan karena peneliti melihat adanya jalan keluar untuk mengatasi masalah (kelemahan yang ada), saran yang diberikan tidak terlepas dari ruang lingkup penelitian (untuk objek penelitian maupun pembaca yang akan mengembangkan hasil penelitian).
3.2 Bagian Akhir, yang meliputi :
a. Daftar Referensi
Daftar Referensi, memuat referensi yang diacu dan dibaca langsung dalam menyusun penelitian dan disajikan menurut abjad nama penulis tanpa nomor urut.
Penulisan referensi bisa dilihat pada Buku Pedoman Format Penulisan Karya Ilmiah.

a. Gambar (termasuk foto dan grafik) dan bilamana perlu
Gambar yang dirasa mengganggu jika dimuat pada bagian tubuh Skripsi, mungkin karena ukuran atau formatnya tidak sama dengan halaman-halaman yang lain atau karena jumlahnya banyak, sebaiknya diletakkan pada bagian ekor Skripsi. Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata GAMBAR di tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi nomor halarnan, tetapi ikut dihitung.
Gambar, grafik, lukisan garis, ataupun foto hendaknya dirancang untuk memberikan pengertian yang lebih baik terhadap keterangan yang diberikan teks Skripsi. Sebaiknya gambar merupakan hasil cetakan dari printer, agar dapat direproduksi dengan jelas dan baik.
Sebaiknya tidak menggunakan gambar ataupun grafik yang dibuat pada kertas milimeter ataupun reproduksinya. Bila dua gambar atau lebih diletakkan berdekatan untuk memudahkan pembandingan, hendaknya berjarak antara sekurang-kurangnya 0,5 cm. Gambar yang harus diletakkan memanjang, bagian atas gambar hendaknya diarahkan pada sisi penjilidan (dalam hal demikian maka pencantuman nomor halaman tetap sama seperti pada halaman lainnya). Tiap gambar hendaknya diberi garis bingkai. Judul dan keterangan gambar ditempatkan 1 cm di bawah bingkai, diketik tidak melampaui batas kiri-kanan bingkai. Semua keterangan ditulis dengan huruf kecil, kecuali awal kata 3Gambar', awal keterangan, dan kata nama, yang ditulis dengan huruf besar. Penomoran gambar dinyatakan dengan angka Arab.
Gambar yang merupakan kelompok ditandai dengan huruf a, b, c, dan seterusnya.
b. Tabel (bilamana perlu)
Tabel yang berukuran besar atau banyak jumlahnya yang dirasa mengganggu bila dimuat pada bagian tubuh Skripsi sebaiknya diletakkan di bagian Tabel. Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata TABEL di tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi nomor tetapi ikut dihitung. Tabel merupakan alat bantu visual yang bermanfaat untuk menyajikan data secara jelas dan menyeluruh, disamping memungkinkan pernbandingan secara cepat. Untuk itu tabel hendaknya dirancang dengan baik dan cermat, susunannya logis dan sederhana, tanpa dijejali data yang tidak relevan. Tabel dapat disusun memanjang dengan ketentuan sama seperti halnya Gambar (lihat butir 3.3 point b). Bila label melebihi satu halaman, dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya dengan ketentuan sebagai berikut: Di batas atas bidang pengetikan dicantumkan identitas tabel diikuti keterangan
3(Lanjutan)' ± yaitu dalam tanda kurung ± diketik secara simetris. 
Dua spasi di bawahnya diketikkan keterangan kolom-kolom tabel, seperti tercantum pada awal tabel di halaman sebelumnya. Cara demikian diulang pada tiap halaman baru yang melanjutkan tabel yang sama. Garis penutup tabel diberikan hanya bila tabel sudah selesai seluruhnya. Nomor tabel dinyatakan dengan angka Arab. Baris terakhir judul tabel berjarak 1 cm dari batas atas tabel. 
Keterangan tabel diketik di akhir tabel dengan huruf kecil, kecuali awal keterangan dan kata nama, yang diketik dengan huruf besar. Lebar keterangan tidak melebihi batas kiri-kanan bingkai tabel.
Gambar dan tabel yang besar dapat dibuat pada halaman lebar yang kemudian dilipat. Melipat halaman lebar tersebut hendaknya sedemikian rupa, sehingga sepertiga bagian ujung tabel terlipat membuka kearah pembaca. Sekalipun demikian dianjurkan, agar memperkecil gambar ataupun tabel sehingga dapat dimuat pada satu halaman. Dalam hal demikian, judul
dan keterangannya dibuat pada lembar hasil pengecilan, agar berukuran sama dengan judul dan keterangan gambar atau tabel lainnya. Bilamana ada gambar, grafik, ataupun tabel yang dikutip dari literatur, hendaknya sumber dinyatakan dalam tanda kurung siku [Sumber: ... ]; pengacuan sumber disesuaikan cara pengacuan dalam teks Skripsi (lihat bagian IV).
c.       Lampiran-lampiran
Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi nomor, tetapi ikut dihitung. Dalam LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting untuk Skripsi, tetapi yang akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di Bagian Tubuh Skripsi. Nomor lampiran dinyatakan dongan angka Arab dan diketik di tengah bidang pengetikan. Judul lampiran diketik dengan huruf kecil, kecuali awal kata “Lampiran”, awal keterangan, dan kata nama, yang d ketik dengan huruf besar. Baris pertama teks lampiran diketik dua spasi di bawah baris terakhir judul lampiran.
d.      Kartu Absensi Bimbingan
Kartu absensi yang merupakan bukti bimbingan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan dosen pembimbing harus juga disertakan. Minimal bimbingan yang dilakukan adalah sebanyak 10 kali. (lihat contoh 3.15)
e.       Ralat (bilamana perlu)
Bila seluruh Skripsi telah selesai diketik dan ternyata terdapat beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu ralat. Seandainya pada satu halaman terdapat lebih dari tiga pembetulan, maka sebaiknya halaman tersebut diketik ulang. Ralat dibuat pada halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan ditempatkan di akhir Bagian Ekor, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang, sebagai halaman lepas tidak dijilid.
3.1 TATA CARA PENULISAN REFERENSI / ACUAN SKRIPSI
Sebagai karya ilmiah maka Skripsi harus dilengkapi acuan kepada sumber informasi untuk menguatkan pernyataan yang tertulis. Sumber informasi tersebut dihimpun dalam suatu daftar acuan yang diberi judul DAFTAR PUSTAKA, yang ditempatkan segera setelah bab terakhir Skripsi. Sumber data ataupun pengamatan yang tidak dipublikasikan atau yang berasal dari komunikasi pribadi tidak dicantumkan dalam daftar pustaka tersebut. Kalaupun ada jenis informasi demikian dirnanfaatkan, maka pengacuannya dalam teks Skripsi dinyatakan sebagai berikut: di akhir bagian yang menyatakan informasi tersebut dicantumkan keterangan dalam tanda kurung siku sebagai berikut: [data tidak dipublikasikan] atau [Miller, komunikasi pribadi 1987].
4.1 PENGUTIPAN ACUAN DI DALAM TEKS SKRIPSI
1.     Di dalam teks Skripsi, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan bagian kalimat dengan halaman yang diacu dinyatakan dalam tanda kurung mengikutinya, atau nama penulis dan nomor halaman seluruhnya dicantumkan dalam tanda kurung di akhir kutipan.
Contoh :
a. Sutabri (152) menyatakan, bahwa ...
atau
(Sutabri 152)
2.     Jika acuan ditulis oleh dua pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan dengan menambahkan kata dan (dalam acuan buku berbahasa Indonesia atau kata and untuk buku acuan berbahasa Inggris) di antara nama kedua pengarang tersebut. Tetapi, jika acuan disusun oleh lebih dari dua pengarang, maka hanya nama pengarang pertama dituliskan, diikuti keterangan dkk. Atau et al. di belakangriya (dicetak miring pada Penyunting Kata).
Contoh :
a.       (Golub and Van Loon 222)
b.      (Ashadi dan Sumantri 432)
c.              (Wismoyo dkk. 300).
3. Jika hendak mengacu pada percobaan yang dilakukan X, yang nama dan percobaannya
    disebut dalam buku karangan Wismoyo dkk. (contoh di atas) di halaman 260, misalnya,
    maka pengacuannya dalam teks Skripsi dinyatakan sebagai berikut:
a.      Percobaan fusi dingin tahun 1989 memberikan hasil . . . (lihat Wismoyo dkk 1990)
Dalam hal demikian, jangan sekali-kali menuliskan acuan di dalam teks Skripsi jika buku karangan X tidak dicantumkan dalam Daftar Acuan, bahkan kemungkinan besar tidak mahasiswa. .
3.     Jika penulis sudah jelas diidentifikasi di dalam teks Skripsi, maka tidak perlu diulangi dalam kutipan.
Contoh :
a.       Dalam seminar mengenal Cara Belajar Efektif di Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Ilmu Komputer ± Ul telah dibahas mengenaoi beberapa metoda yang dianggap efektif untuk belajar di perguruan tinggi (Ahmad 30).
b.      Nurdin Lubis menjelaskan bahwa cara belajar dalam kelompok dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk mempelajari materi baru di perguruan tinggi (45-50).
4.     Jika lebih dari satu karya penulis yang sama dikutip, suatu bentuk singkat dari judul dituliskan.
Contoh :
a. lbu Mien Sugandi menjelaskan keberatannya terhadap keikutsertaan Indira Sudiro dalam acara Miss Universe di Mexico (Sutanto, Wanita 25-35)

5.     Karya dalam beberapa volume dikutip sebagai berikut:
Contoh :
a. Psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia (Danutirto 2:100).
6.     Cara penulisan kutipan diletakkan di dalam tanda kutip. Bila sebelum kutipan digunakan kata 3menulis ' atau 3mengatakan' maka biasanya diikuti dengan tanda koma, sedangkan kata lainnya biasanya diikuti oleh tanda titik dua.
Contoh :
a.       Ratno Singgih memberikan pendapatnyo mengenal dunia perfilman di Indonesia: 3Film Indonesia belum bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.'




b.      Ratno Singgih menulis, 3Film Indonesia belum bisa menjadi tuan rumah di
CHUMa sendiri.'
c.       Ratno Singgih berpendapat 3Film Indonesia belum bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.

7.     Kutipan sepanjang empat baris atau lebih biasanya ditulis dalam suatu blok atau bentuk tampilan. Kutipan ditulis mulai sepuluh ketukan dari tepi kiri, jarak antarbarisnya satu spasi, dan tidak diletakkan di dalam tanda kutip kecuali bila terdapat tanda kutip dalam teks aslinya. Bila terdapat kata yang dihilangkan maka dapat digunakan tanda 20refix2020 yaitu tiga ketukan dengan tanda titik. Bila ingin menambahkan kata atau kalimat, dapat diletakkan di dalam tanda kurung siku Contoh :
a. Jenderal Eddy Sudrajat mengatakan bahwa:
Pergantian Pangab akan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 8 Mel 1993
…PIWID Fma TDqv4 nIDABZUP HjEEDINECIII KIEDN3111

4.2 DAFTAR ACUAN
Sumber informasi yang dimasukkan dalam Daftar Acuan dapat berupa:
a.       buku seluruhnya
b.      bab atau bagian suatu buku
c.       monografi
d.      makalah dalam majalah ataupun yang berasal dari suatu symposium atau pertemuan ilmiah lainnya
e.       laporan ataupun naskah penerbitan suatu badan atau lembaga resmi.
Naskah yang belum diterbitkan, namun sedang dipersiapkan untuk pencetakannya dapat dicantumkan dengan membubuhkan keterangan [sedang dicetak] di akhir acuan. Sumber informasi yang dicantumkan dalam Daftar Acuan hendaknya yang benar-benar diperiksa atau dibaca secara langsung serta relevan dengan masalah penelitian. Pemanfaatan informasi berupa abstrak. Sedapat mungkin dihindari. Bilamana dianggap perlu benar, maka di akhir acuan hendaknya dibubuhkan keterangan [abstrak].



Pengetikan Daftar Acuan mengikuti ketentuan umum yang ditetapkan (lihat 1.1.2). Judul DAFTAR ACUAN diketik secara simetris di batas atas bidang pengetikan. Acuan pertama dimulai empat spasi di bawahnya, di batas kiri bidang pengetikan. Baris kedua dan lanjutan tiap acuan dimulai lima ketukan ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan, dengan jarak baris satu spasi. Acuan berikutnya dimulai di batas kiri bidang pengetikan, berjarak dua spasi dari baris terakhir acuan sebelumnya. Sesudah tiap tanda baca diberi hanya satu ketukan bebas, kecuali antara kependekan nama kecil pengarang atau inisial namanya tanpa ketukan kosong. Judul buku dan nama majalah dicetak miring (italics).
4.2.1 Penulisan Sumber Acuan untuk Buku
Unsur-unsur yang harus ada adalah Penulis, Judul Tempat: Penerbit, Tahun.
1.      Jarak antar unsur adalah satu ketukan kosong (setelah tanda titik).
2.      Nama penulis ditulis terbalik atau berdasarkan nama keluarganya. Bila terdapat beberapa penulis maka nama penulis kedua dan selanjutnya tidak lagi dituliskan terbalik melainkan berdasarkan nama yang tertulis di buku yang dijadikan acuan.
3.      Tahun penerbitan yang dipakai adalah tahun terakhir saat buku itu diterbitkan.
4.      Jika acuan ditulis oleh dua pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan dengan menambahkan kata dan (untuk acuan buku berbahasa Indonesia) atau kata and (untuk buku acuan berbahasa Inggris) di antara nama kedua pengarang tersebut.
Nama pengarang kedua tidak perlu dibalik melainkan ditulis dengan urutan biasa. Tetapi, jika acuan disusun oleh lebih dari dua pengarang, maka hanya nama pengarang pertama dituliskan, diikuti keterangan dkk. Atau et al. di belakangnya (dicetak miring pada Penyunting Kata).
Contoh :
a.       Atkinson, L.V. Pascal Programming New York: Free Press, 1980.
b.      Golub, G.H. and Wolter R. Mears. Matrix Computations 2nd ed. Baltimore: The
Johns
c.       Hopkins University Press, 1989.
1.2.2 Pencantuman Sumber Acuan untuk Majalah Unsur-unsur yang harus ada adalah:
Penulis. 3Judul,' Majalah Volume (Nornor), Halaman.
Contoh :
a.       Bernstein,P.A. and D.W. Shipman, D.W. 3The Correctness of Concurrency Control Mechanism in a System for Distributed Database.' ACM Trans on Database System, 5 (1980). 52-68.
b.      Kuttner,Bob. 3The Declining Middle,' Atlantic Monthly July 1983, 60-72.
c.       Pothen, A. 3Simplicial cliques, shortest elimination trees,and supernodes in sparse Cholesky factorization.' Technical Report CS-88-13, Dept. of Compuler Science Pennsylvania: The Pennsylvania State University, University Park, 1988.
Catatan:
Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan internasional yang berlaku.
Ketentuan untuk itu dikemukakan antara lain dalam World list of scientific periodicals.
1.      Dalam contoh pertama, tanda baca titik mengakhiri singkatan nama majalah yang dicetak miring (dengan Pengolah Kata). Angka 5 menyatakan volume majalah
(dalam majalah Indonesia biasanya 3Tahun ke-5 ' atau 3 Tahun V,).'
2.      Judul artikel diletakkan dalam tanda petik dan nama majalah ditulis miring.
3.      Untuk technical report, yang biasanya dikeluarkan oleh suatu universitas, yang dicantumkan adalah nama report tersebut, nama dan alamat universitas atau institusi yang mengeluarkan serta nomor dan tahun penerbitan.
4.      Nomor volume tidak perlu disebutkan untuk penerbitan mingguan atau bulanan tetapi selalu disebutkan untuk majalah triwulanan.
5.      Nomor majalah di bawah 100 ditulis penuh: 60-72. Untuk nomor lebih besar dari 100 dan dalam batasan 100, hanya dua angka terakhirnya disebutkan: 208-22, tetapi 163-207.
4.2.3 Pengarang Tidak Dikenal
Jika sumber informasi yang digunakan tidak mencantumkan nama penulis ataupun editor, maka acuan menggunakan nama tim penyusun, nama penerbit, ataupun lembaga yang menerbitkan.
Contoh :
a.       Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Jakarta: P.N. Balai Pustaka, 1979.
b.      Tim Penelaah Bidang Pengetahuan Alam. Tinjauan tentang perairan Indonesia bagian Timur untuk mendasari pemilihan lokasi stasiun penelitian laut Jakarta:
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1985.

c.       A Critical Fable Boston: Houghton Mifflin, 1922.
d.      Anonymous, M.D. The Healers New York: Putnam, 1967.
e.       Coping with Nature.” Time 29 Aug. 1983, hal. 10-11.
1.2.3 Edisi
Sebutkan tahun edisi yang dipakai, bukan tahun pada saat buku tersebut diterbitkan pertama kalinya.
Contoh :
a.       Barklund, Elmer. Contemporary Literacy Criticism 2nd ed. Detroit: Gale, 1982.
b.      Makaliwe, Hendrik. Matematika Kombinatorik Ed. 4. Jakarta: Gramedia, 1990.
1.2.4 Editor
Posisi nama editor diletakkan sesudah judul buku dengan namanya ditulis dengan susunan nama biasa, sedangkan nama pengarang tetap diletakkan di depan.
Contoh :
a. Saroyan, William. My Name Is Saroyan Ed. James H. Tasjian Now York: Coward- McCann, 1983.
1.2.5 Pengarang Gabungan
Jika suatu karangan ditulis oleh lebih dari seorang penulis, maka semua nama penulisnya dinyatakan dalam Daftar Acuan.
Contoh :
a.       Vetterling, W.T. Teukolsky, S.A., Press, W.H. and Flannery, B.P. Numerical Recipes (Pascal) Revised Edition, Cambridge: Cambridge University Press, 1989.
b.      Chancellor, John, and Walter R.Mears. The New Business New York: Harper & Row, 1983.
c.       Krosnow, Erwin C,, Lawrence D. Longley, and Herbert A. Terry. The Politics of Broadcast Regulation New York: St. Martin’s Press, 1982.
1.2.6 Judul dalam Judul
Jika sumber informasi berupa karangan ilmiah yang dimuat dalam suatu himpunan karangan, maka acuan mencanturnkan nama penulis yang karangannya digunakan, disertai keterangan lengkap mengenai himpunan karangan yang menjadi asal acuan tersebut.



Contoh :
a.       Morton, K.W., 1968. “Initial-value Problems by Finite Difference and Other Methods.” Studies in – The state of the art in Numerical Analysis Ed. D. Jacobs.
Oxford: Academic Press, 1980.
b.      Sukardjo, Atika. “Pengaruh Lingkungan Keluarga Pada Perkembangan Anak.” Studi Dalam: Perkembangan Anak di Indonesia Jakarta: Balai Cipta, 1993.
Catatan: Penulisan kata “Dalam” dicetak miring (dengan Pengolah Kata) dan diikuti tanda baca titik
4.2.7 Terjemahan
Jika sumber informasi berupa karya terjemahan, maka pencantumannya dalam Daftar Acuan dituliskan sebagai berikut:
Contoh :
a.         Mitchell, A.R. & Griffiths, D.F., Metoda Beda Hingga untuk Persamaan Differensial Parsial Terjemahan: T. Basaruddin. Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1985.
b.         Beauvoir, Simone de. When Things of the Spirit Come First Trans. Patrick O’Brien.
New York: Pantheon, 1982.
4.2.8 Perangkat Lunak Komputer
Jika sumber informasi berupa manual perangkat lunak, maka pencantumannya dalam Daftar Acuan dituliskan sebagai berikut:
Contoh :
a. Kusmiak, Gene. Bank Street Writer Perangkat Lunak dan manual. San Rafael, CA:
Brodenbund, 1983. IBM, 64k, 1.1 or 2.0.
4.2.9 Bahan yang Ditulis Oleh Pengarang yang Sama
Jika menggunakan lebih dari satu sumber yang ditulis oleh pengarang yang sama, maka nama pengarang dituliskan lengkap pada entry pertama.
Contoh :
a.    Liu, J.W.H. “A compact row storage scheme for Cholesky factors using elimination trees.” ACM Trans on Math Software, 12 (1986), 127-148.
b.    ---------------------  The role of elimination trees in sparse factorization, ” SIAM J Matrix Anal & Appl, 11 (1990). 134-172.
Jika sumber-sumber yang ditulis pengarang,yang sama diterbitkan dalam tahun yang sama, maka data tahun penerbitan diikuti 25refix25 a, b, c, yang urutannya ditentukan secara kronologis berdasarkan tanggal atau bulan penerbitannya, atau berdasarkan abjad judul karangan masing-masing jika keterangan saat yang tepat penerbitannya tidak diketahui.
a.         Stewart, GA “A Note on The Perturbation of Singular Values.” Lin. Alg and Its Appl., 28 (1979a), 2 13-228.
b.         ---------------   Perturbation Bounds for The Definite Generalized Eigenvalue Problem.”
J. Inst. Math. Appl., 23 (1979b), 203-215.
4.3 TATA NAMA DALAM SISTEM PENGACUAN.
Sebagaimana tampak dalam contoh di atas, dalam Daftar Acuan nama penulis dibuat dengan mencantumkan nama keluarga atau nama terakhir terlebih dahulu, diikuti hurut pertama nama keciInya (initial). Di bawah ini diberikan beberapa contoh untuk menentukan nama penulis:
1.   Sebutan Sr. (Senior) ataupun Jr. (Junior) dan urutan keturunan dicantumkan sesudah nama pengarang.
Contoh :
a.       Talmadge E. King Jr. menjadi King Jr., T.E.
b.      Ira Raymond Edwards III menjadi Edwards III, I.R.
2.   Nama yang dimulai dengan Mc, St., Ste. Diletakkan pada urutan nama dengan ejaan Mac, Saint, Sainte, jadi Contoh :
a. MacMillan, J. [dalam abjad M] mendahului McGuiness, D.
3.   Nama ganda ditulis berdasarkan nama pertamanya:
Contoh :
a.       Bertrand Poirot-Delpech menjadi Poirot-Delpech, B.
b.      Sven-Erik Larsson menjadi Larsson, S. -E.
4.   Nama Spanyol, yang mencantumkan nama ayah dan ibu dengan penanda posesif y dituliskan sebagai berikut:
Contoh :
a. Juan Perez y Fernandez menjadi Perez y Fernandez, J.
5.   Nama dengan prefiks dituliskan berdasarkan prefiksnya (biasanya nama Inggris, Italia, Prancis, Spanyol).
Contoh :
a.       J. E De Vries menjadi De Vries, J. E.
b.      M. Du Prada menjadi Du Prada, M.
c.       M. J O’Connor menjadi O’Connor, M.J.
d.      D. D Van Slyke menjadi Van Slyke, D.D.
6.   Nama-nama Belgia, Belanda, Jerman, Swedia disusun berdasarkan nama, bukan 26refix.
Contoh :
a.         A.von Bayer menjadi Bayer, A. von
b.        H. J. den Hertog menjadi Hertog, H.J. den
c.         J. H. van’t Hoff menjadi Hoff, J.H. van ’t
d.        C. zu Stolberg menjadi Stolberg, C. z



Contoh :
a. Gan Koen Han menjadi Gan, K.H. Lie-Injo Luan Eng menjadi Lie-Injo, L.E.
7.   Nama India (dengan das), Arab, dan Yahudi (el, ibn, abdel, ben).
Contoh :
a.         J. Ben Barak menjadi Ben Barak, J.
b.        K. K. Das Gupta menjadi Das Gupta, K.K.
c.         A. El Gafar menjadi El Gafar, A.
d.        M. Ibn Saud menjadi Ibn Saud, M.
8.   Nama Indonesia, berdasarkan nama keluarga atau yang dianggap sebagai penggantinya.
N. Sutan Iskandar menjadi Iskandar, N.St. [untuk Sutan] Contoh :
a.         M. Lubis menjadi Lubis, M.
Boen S. Oemarjati menjadi Oemarjati, B.S.







PANDUAN MENYUSUN SKRIPSI PANDUAN MENYUSUN SKRIPSI Reviewed by skripsiku-id on 13:52:00 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.